Kamis, 28 Maret 2013

Memahami Histogram


Histogram adalah sebuah grafik yang menampilkan gelap terang (exposure) sebuah warna. Grafik?! Jangan panik dulu. Kita tidak membahas tentang persamaan atau matematika disini. Kita akan membaca sebuah grafik yang mejelaskan tentang distribusi exposure pada sebuah foto digital.

Sebuah histogram dapat menunjukkan pada kita seberapa banyak warna gelap pada image, seberapa banyak kandungan warna cerah pada image, dan seberapa banyak warna yang berada diantara warna cerah dan gelap. Terkadang ada sebuah foto yang terlihat tampak “datar”. Sehingga subyek utama dalam foto tersebut tidak tampak menonjol. Hal ini dikarenakan nilai kecerahan sebuah warna tertentu tidak terlihat dengan jelas. Histogram dapat menunjukkan pada kita masalah yang terdapat pada sebuah image. Baik itu kontras, kecerahan, dan distribusi warna gelap dan terang pada sebuah image atau foto digital.

1341993792455487538

13419939042092371680

Histogram yang dibahas disini menggunakan program aplikasi Adobe Photoshop CS. Meskipun pada program yang lain juga memasukkan fitur histogram (seperti Photoshop Elements, Adobe Lightroom, the Camera Raw plug-in,dan lain-lainnya). Histogram mulai dimasukkan pada window docker di Adobe Photoshop CS (PS 8). Untuk versi dibawahnya dapat menggunakan Image > Adjusment > Level dalam menampilkan histogram.

Setiap monitor (baik itu LCD, CRT, ataupun yang lainnya) pada umumnya menggunakan sistem warna RGB (Red, Green, Blue). Dan setiap warna pada sistem tersebut menggunakan kombinasi angka untuk menentukan nama warna atau tone (Merah, Kuning, Hijau, dilangit yang Biru). Angka tersebut selain menunjukkan nama warna juga menunjukkan gelap terangnya warna tersebut. contohnya :
Pada exposure sebuah foto digital, pure black (bagian paling gelap pada foto) ditandai dengan anggka 0. Sedangkan pure white (bagian paling terang) ditandai dengan angka 255. Pada paragraf ini kita hanya membahas rentang warna yang lebih sempit. Jadi hati-hati, jangan tercampur dengan warna lain-lainnya. Bayangkan sebuah foto BW yang hanya memiliki warna putih, deket abu-abu, abu-abu, deketnya hitam, dan hitam. Jadi tidak ada warna pelangi atau balon disini. jadi hanya mengacu pada pencahayaan (pemerataan exposure, baik itu highlight, midtone, ataupun shadow)
Bentuk histogram itu seperti ini

13419930451523375179

Perhatikan grafik yang ada disebelah kiri…ah maaf, maksud saya kanan (maaf, mata saya selalu terseret kearah kiri). Pada grafik tersebut terlihat bahwa bagian kiri yang ada dalam kotak warna biru, ada titik yang melonjak keatas. Ini menandakan bahwa pada foto tersebut memiliki bagian gelap yang masuk ke warna hitam (pure black, bagian tergelap dari foto). Dan untuk bagian grafik kanan yang terdapat dalam kotak warna kuning, terdapat tidak ada lonjakan yang terlalu tinggi. Ini menandakan pada foto tersebut tidak terlalu banyak distribusi warna terang (pure white, bagian paling terang). Dan untuk bagian tengah yang terdapat dalam kotak warna merah adalah bagian abu-abu (bagian antara gelap dan terang), distribusi exposure_nya pun merata.

Agar lebih jelasnya, perhatikan gambar dibawah ini, pada gambar tersebut ditunjukkan distribusi dan letak exposure tersebut pada grafik

1341993201998462180

Jika sebuah foto memiliki banyak bagian gelap maka grafiknya akan condong ke kiri:

13419932921972460531

Begitu pula sebaliknya jika foto tersebut memiliki bagian terang yang banyak maka histogramnya akan berbentuk seperti ini:

1341993390602957200

Sedangkan foto yang memiliki penyebaran exposure yang merata akan terlihat seperti dibawah ini:

1341993542800664892

Foto yang mengalami overexposure dan underexposure, akan terdapat bagian yang kosong pada grafik. Sehingga foto teresebut akan terlihat kusam atau silau. Hal ini dikenal dengan istilah black/white clipping. Artinya pada bagian grafik tersebut tidak ada informasi cahaya atau warna bagian piksel tersebut.

13419935972974157

1341993691634923438

Dengan mengetahui bentuk histogram kita bisa mengetahui pemetaan exposure pada sebuah foto digital. Jika foto tersebut harus mengalami perbaikan tonal atau level, maka kita langsung bisa mengidentifikasi tindakan yang akan dilakukan. Dengan menggunakan pengaturan kontras, kurva exposure, dan level kita bisa merubah bentuk-bentuk histogram sesuai dengan keinginan kita.

Sumber :
http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/07/11/histogram-jurus-rahasia-yang-wajib-bagi-fotografer-470651.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar