Histogram adalah sebuah
grafik yang menampilkan gelap terang (exposure) sebuah warna. Grafik?!
Jangan panik dulu. Kita tidak membahas tentang persamaan atau matematika
disini. Kita akan membaca sebuah grafik yang mejelaskan tentang
distribusi exposure pada sebuah foto digital.
Sebuah histogram dapat menunjukkan pada kita seberapa banyak warna
gelap pada image, seberapa banyak kandungan warna cerah pada image, dan
seberapa banyak warna yang berada diantara warna cerah dan gelap.
Terkadang ada sebuah foto yang terlihat tampak “datar”. Sehingga subyek
utama dalam foto tersebut tidak tampak menonjol. Hal ini dikarenakan
nilai kecerahan sebuah warna tertentu tidak terlihat dengan jelas.
Histogram dapat menunjukkan pada kita masalah yang terdapat pada sebuah
image. Baik itu kontras, kecerahan, dan distribusi warna gelap dan
terang pada sebuah image atau foto digital.
Histogram yang dibahas disini menggunakan program aplikasi Adobe Photoshop CS. Meskipun pada
program yang lain juga memasukkan fitur histogram (seperti Photoshop
Elements, Adobe Lightroom, the Camera Raw plug-in,dan lain-lainnya).
Histogram mulai dimasukkan pada window docker di Adobe Photoshop CS (PS
8). Untuk versi dibawahnya dapat menggunakan Image > Adjusment >
Level dalam menampilkan histogram.
Setiap monitor (baik itu LCD, CRT, ataupun yang lainnya) pada
umumnya menggunakan sistem warna RGB (Red, Green, Blue). Dan setiap
warna pada sistem tersebut menggunakan kombinasi angka untuk menentukan
nama warna atau tone (Merah, Kuning, Hijau, dilangit yang Biru). Angka
tersebut selain menunjukkan nama warna juga menunjukkan gelap terangnya
warna tersebut. contohnya :
Pada exposure sebuah foto digital, pure black (bagian paling gelap
pada foto) ditandai dengan anggka 0. Sedangkan pure white (bagian
paling terang) ditandai dengan angka 255. Pada paragraf ini kita hanya
membahas rentang warna yang lebih sempit. Jadi hati-hati, jangan
tercampur dengan warna lain-lainnya. Bayangkan sebuah foto BW yang hanya
memiliki warna putih, deket abu-abu, abu-abu, deketnya hitam, dan
hitam. Jadi tidak ada warna pelangi atau balon disini. jadi hanya
mengacu pada pencahayaan (pemerataan exposure, baik itu highlight,
midtone, ataupun shadow)
Bentuk histogram itu seperti ini
Perhatikan grafik yang ada disebelah kiri…ah maaf, maksud saya
kanan (maaf, mata saya selalu terseret kearah kiri). Pada grafik
tersebut terlihat bahwa bagian kiri yang ada dalam kotak warna biru, ada
titik yang melonjak keatas. Ini menandakan bahwa pada foto tersebut
memiliki bagian gelap yang masuk ke warna hitam (pure black, bagian
tergelap dari foto). Dan untuk bagian grafik kanan yang terdapat dalam
kotak warna kuning, terdapat tidak ada lonjakan yang terlalu tinggi. Ini
menandakan pada foto tersebut tidak terlalu banyak distribusi warna
terang (pure white, bagian paling terang). Dan untuk bagian tengah yang
terdapat dalam kotak warna merah adalah bagian abu-abu (bagian antara
gelap dan terang), distribusi exposure_nya pun merata.
Agar lebih jelasnya, perhatikan gambar dibawah ini, pada gambar
tersebut ditunjukkan distribusi dan letak exposure tersebut pada grafik
Jika sebuah foto memiliki banyak bagian gelap maka grafiknya akan condong ke kiri:
Begitu pula sebaliknya jika foto tersebut memiliki bagian terang yang banyak maka histogramnya akan berbentuk seperti ini:
Sedangkan foto yang memiliki penyebaran exposure yang merata akan terlihat seperti dibawah ini:
Foto yang mengalami overexposure dan underexposure, akan terdapat
bagian yang kosong pada grafik. Sehingga foto teresebut akan terlihat
kusam atau silau. Hal ini dikenal dengan istilah black/white clipping.
Artinya pada bagian grafik tersebut tidak ada informasi cahaya atau
warna bagian piksel tersebut.
Dengan mengetahui bentuk histogram kita bisa mengetahui pemetaan
exposure pada sebuah foto digital. Jika foto tersebut harus mengalami
perbaikan tonal atau level, maka kita langsung bisa mengidentifikasi
tindakan yang akan dilakukan. Dengan menggunakan pengaturan kontras,
kurva exposure, dan level kita bisa merubah bentuk-bentuk histogram
sesuai dengan keinginan kita.
Sumber :
http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/07/11/histogram-jurus-rahasia-yang-wajib-bagi-fotografer-470651.html