CMYK
adalah warna yang dihasilkan dengan mencampur prosentase dari keempat elemen
(Cyan, Magenta, Yellow, dan Black). Warna terang dapat dilihat dengan
sedikitnya prosentase elemen gelap yang dicampurkan. Contohnya warna merah
terang dapat dihasilkan dengan mencampurkan 2% cyan, 93% magenta, 90% yellow,
dan 0% black. Dalam image CMYK warna putih dihasilkan jika semua campuran warna
adalah 0%. Seperti contoh dibawah ini :
Warna
CMYK digunakan oleh media cetak seperti print out, tinta, majalah, dan lain sebagainya.
Warna ini dihasilkan dengan mencampur kombinasi keempat jenis warna dasar
tersebut. Model CMYK didasari oleh jumlah cahaya yang diserap oleh tinta yang
tercetak pada sebuah kertas. Ketika sebuah cahaya putih mengenai sebuah
permukaan, maka spectrum warna tertentu akan terserap (Subtract), dimana
spectrum warna lainnya terpantulkan. Dengan alasan inilah CMYK disebut sebagai
warna subtraksi.
Berbeda
dengan RGB yang mengasilkan warna dengan mengkombinasikan 0 – 255 tingkat
intensitas cahaya. CMYK menghasilkan warna dengan mencampurkan prosentase tinta
(0 sampai dengan 100%) untuk menghasilkan kombinasi warna lain. Oleh karena itu
printer yang menggunakan 4 jenis tinta tidak dapat menghasikan warna yang sama
dengan yang ada pada monitor/LCD komputer. Kombinasinya hanya 100 x 100 x 100 x
100 = 10 juta warna. Perbedaan warna ini disebut dengan perbedaan Gamut. Jika ingin
hasilnya semirip mungkin dengan monitor atau LCD, gunakan printer yang
bersistem CcMmYK (6 tinta warna + 1 hitam).
Ketiga warna (Cyan, Magenta, dan Yellow) dicampurkan, maka akan
menghasilkan warna hitam. Tetapi setiap peralatan cetak memiliki ketidak
murnian warna, maka warna hitam (black) akan dicampurkan. Soalnya, Cyan, Magenta, dan Yellow jika
dicampurkan akan menghasilkan warna coklat gelap bukan hitam pekat.
Sumber :
Erik
Reinhard, Erum Arif Khan, Ahmed Oguz Akyüz, &Garrett M. Johnson (2008). Color
Imaging: Fundamental & Applications, A.K Peters Ltd